Saturday 9 March 2019

Berangsur angsur dalam menetapkan hukum forex


2.1 Pengertian, Dasar, Tujuan, Karakteristik e Sumber Hukum Islam Secara etimologis, kata hukum bermakna 8220menetapkan sesuatu pada yang lain8221 seperti menetapkan mana yang diperintah dan dilarang. Secara istilah, hukum adalah titah Deus berkaitan dengan perbuatan mukallaf (tuntunano, pilihan, dan wadh8217i). Tata kehidupan manusia perlu diatur dengan hukum Allah. Tujuan disyari8217atkannya hukum Islão adalah untuk mewujudkan hasanah bagi manuscrito baik di dunia maupun akhirat melalui: 1. Ketentuan Dharuri adalah ketentuan hukum yang memelihara kepentingan oculto manusia dengan menjaga dan memelihara kemaslahatan mereka. Ketentuan Dharuri bermuara pada upaya memelihara 5 hal. Agama (hifdzun din). Jiwa (hidzun nafs). Akal (hifdzun aql). Harta (hifdzun mal). Dan keturunan (hifdzun nasl). 2. Ketentuan haji adalah ketentuan yang memberi peluang untuk memperoleh kemudahan dalam keadaan sukar untuk tujuan dharuri. 3. Ketentuan Tahsini adalah berbagai ketentuan yang menuntut manuscrito melaksanakan ketentuan dharuri dengan cara yang lebih baik, berkaitan dengan pembinaan akhlak yang baik dan melaksanakan ketentuan dharuri dengan cara sempurna. Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan Deus melalui wahyu-Nya yang terdapat dalam Al Qur8217an dan dijelaskan Nabi Muhammad sebagai rasul-Nya melalui sunnah. Untuk syari8217at Islamismo sering dipergunakan istilah hukum syari8217at atau hukum syara8217, untuk fikih islão dipergunakan hukum fikih atau hukum Islam. Syari8217at adalah landasan fikih dan fikih adala pemahaman orang yang memenuhi syarat tentang syari8217at. Hukum Islamismo dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu bidang ibadah dan bidang mu8217amalah. Adapun tujuan hukum Islão adalah untuk mencegah kerusakan dan mendatangkan kemaslahatan serta mengarahkan manusia pada kebenaran. Syari8217at Islão secara garis besar mencakup tiga hal: 1. Ahkam Syar8217iyyah I8217tiqadiyah yaitu hukum yang berkenaan dengan akidahkeimanan. 2. Ahkam Syar8217iyyah Khuluqiyah yaitu hukum yang berkenaan dengan akhlak. 3. Ahkam Syar8217iyyah 8216Amaliyah yaitu hukum yang berkenaan dengan pelaksanan syariah dalam pengertian khusus. Hukum 8216Amaliyah ini pada garis besarnya dibagi dua. Pertama, hukum, yang, mengatur, hubungan, manusia, dengan, Allah yang, disebut, ibadah. Kedua, hukum yang mengatur hubungan antar sesama manusia disebut mu8217amalah. Syari8217at Islão adalah ketetapan Allah tentang ketentuanhukum dasar yang bersifat global dan kekal, sehingga tidak mungkin dirombak oleh siapapun dan kapanpun, sedan fikih adalah penjabaran syari8217at dari hasil ijtihad para mujtahid sehingga bersifat lokal dan temporal. Urutan sumber hukum Islam menunjukkan urutan, kedudukan dan jenjang pengaplikasiannya. Apabila suatu masalah memerlukan kepastian hukum, maka pertama dicari penjelasan Al Qur8217an jika tidak ditemukan maka dicari dari sunnah (hadis), apabila tidak ditemukan juga. Akhirnya dicari dengan ijtihad dengan metode musyawarah dan kesepakatan (ijma8217) ulama ataupun qiyas (penganalogian). Al Qur8217an memiliki arti bermacam-macam, salah satunya adalah 8220bacaan8221 atau 8220dibaca8221. Al Qur8217an adalá bentuk masdar dari kata qara8217a, yaqra8217u, qur8217anan artinya membaca. Walaupun demikian, Al Qur8217an, merupakan petunjuk, pedoman, dan penjelas mana yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan. Al Qur8217an memiliki kriteria antara lain: a. Al Qur8217an adalah firman Allah atau Kalamullah b. Al Qur8217an adalah mukjizat c. Al Qur8217an disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dengan jalam Mutawatir. Mutawatir adalah wahyu yang diterima Nabi Muhammad disampaikan dan diajarkan kepada orang banyak sebagai jaminan keotentikan isi AlQur8217an. D. Al Qur8217an diawali dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas. E. Al Qur8217an diperintahkan untuk dibaca karena merupakan ibadah. Ditinjau dari segi fungsi, Al Qur8217an seharusnya setelah dibaca, diálbalo lalu diamalkan dan dijadikan sebagai petunjuk yang memberikan penjelasan mana yang haqbenar untuk dilaksanakan dan bathil untuk ditinggalkan. Jadi fungsi Al Qur8217an, antara lain: a. Al Qur8217an berfungsi sebagai petunjuk (hudan) b. Al Qur8217an berfungsi sebagai penjelas (tibia) c. Al Qur8217an berfungsi sebagai pembeda (furqan) Ditinjau dari prinsip penetapan hukum, Al Qur8217an dalam menetapkan hukum sejalan dengan kebutuhan manuscrito, artinya tidak mungkin ditetapkan hukum, jika manusi tidak mampu melakukan landasan syari8217at Islam. Dalam menetapkan hukum yang terdapat dalam Al Qur8217an, yaitu: Syari8217at Islam mencakup segala aspek dan berlaku bagi seluruh umat manusia di seluruh penjuru dunia. B. Orisinil dan Abadi Syari8217at Islam diturunkan Allah dan Tidak tercemar oleh usaha pemalsuan sampai akhir zaman. C. Mudah dan Tidak Memberatkan d. Keselarasan dan Keseimbangan e. Berproses dan Bertahap Al Qur8217an secara berangsur-angsur dan tidak mendadak dalam menetapkan hukum melalui proses untuk mempersiapkan manuscrito menuju pelaksanaannya sesuai yang diharapkan dari hukum itu. Ditinjau dari sumber hukum, posisi Al Qur8217an sebagai sumber hukum yang pertama dan penegas serta memberi motivasi bagi manusia mengembangkan IPTEK. 2. AS Sunnah atau Al Hadis Kata sunnah, secara etimologi bermakna jalan, tata laku, atau cara bertindak. Sunnah Rasul adalah jalan dan perilaku Nabi sepanjang hidupnya. Secara terminologi, sunnah diartikan denga perkataan, perbuatan, dan taqrir (diam dan persetujuan) Nabi. Istilah sunnah disebut juga dengan hadis. Letak perbedaan antara sunnah dan hadis ialah segala peristiwa yang disandarkan kepada Nabi walaupun hanya sekali seumur hidup beliau mengerjakannya dan hanya seorang saja yang meriwayatkannya. Sedang sunnah ialah sesuatu yang dilakukan oleh nabi terus-menerus dan dinukilkan (dipindahkan) kepada kita dari zaman ke zaman melalui mutawatir. uma. Macam-macam SunnahHadis 1) Ditinjau dari segi bentuk: a. Sunnah Qauliyah. Yakni perkataan Nabi yang beliau sampaikan dalam berbagai b. Sunnah Fi8217liyah yaitu segala perbuatan yang dilakukan Nabi. C. Sunnah Taqririyah yaitu sikap Rasulullah membiarkan perbuatan sahabat menyetujui 2) Ditinjau dari segi kualitasnya: a. Shahih. Yaitu hadis diriwayatkan oleh orang yang adil, sempurna hafalannya (dhabith tammum). Sanadnya bersambung sampai kepada Rasul, tidak terdapat keganjilan syadz (sempurna ketelitiannya), dan tidak memiliki cacattercela (illat). B. Hasan hampir sama dengan shahih hanya berbeda pada hafalannya yang kurang kuat (sempurna) atau karena kelalainnya memiliki sedikit kesalahan. C. Dha8217if, diriwayatkan olear orang yang lemah (tidak adil), terputus sanadnya, memiliki cacatkehilangan salah satu dari syarat hadis shahih atau hasan. 3) Ditinjau dari segi diterima atau ditolak: a. Maqbul. Hadis yang dijadikan hujjah atau dalil dalam agama (hadis shahih dan hasan). Sedangkan hadis dha8217if terjadi perbedaan pendapat. B. Mardud (maudhu8217). Hadis yang ditolak, tidak boleh dijadikan dalil agama karena dibuat-buat oley seseorang alias hadis palsu. 4) Ditinjau dari segi siapa yang berperan: a. Marfu8217. Hadis yang disandarkan kepada Nabi b. Mauquf. Hadis yang disandarkan kepada para sahabat c. Maqthu8217. Hadis yang disandarkan kepada tabi8217in 5) Ditinjau dari segi jumlah orang yang meriwayatkan atau menyampaikan: a. Mutawatir, hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak e yang tidak terhitung jumlahnya. B. Masyur, hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak tetapi tidak sampai mutawatir. C. Ahad, hadis yang diriwayatkan oleh seorang atau lebih. Fungsi dan kedudukan hadis sebagai sumber hukum Sunnah sebagai sumber kedua merupakan penjelasan operasional atau pengaktualisasi yang terkandung dalam A l Qur8217an. Sebagai sumber hukum kedua, sunnahhadis berfungsi: 1) Menetapkan dan memperkuat hukum yang ditentukan por Al Qur8217an (bayan ta8217qid). 2) Menjelaskan, menafsir, membatasi de mengecualikan pada ayat Al Qur8217an (bayan 3) Menetapkan hukum yang tidak ada penjelasannya dalam Al Qur8217an (bayan tasyri8217) Kata ijtihad atau jihad memiliki akar kata yang sama yaitu jahada (jahd) yang artinya berusaha sekuat tenaga, Bersungguh-sungguh, berusaha keras. Kata ijtihad secara harfiyah mengandung arti pengerahan kemampuan secara maksimal yang lebih cenderung pada segi fisik dan ilmiah. Secara terminologis ijtihad berarti mengerahkan segala kemampuan maksimal dalam mengungkap kejelasan dan memahami ayat Al Qur8217an dan sunnah yang menunjukkan kebenaran materi zhanni, serta memecahkan permasalahan berdasarkan prinsip dan nilai Islam. Ijtihad dikatakan sebagai cara untuk menetapkan hukum (istinbath hukum) terhadap fenomena kehidupan manusia dengan landasan Al Qur8217an atau sunnah. uma. Perlunya Ijtihad Sebagai adicionado em: 26-06-2008, 0:47:47 am ahmad khaled (ra8217yu) merupakan sumber pengembangan nilai islam yang berlandaskan Al Qur8217an dan sunnah Rasul. Perlunya ijtihad disepakati para ulama, karena tak dapat tidak perkembangan pemikiran manusia yang berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Tujuan ijtihad adalah untuk memenuhi kebutuhan umat Islam yang tidak terdapat dalam Al Qur8217an maupun hadis. B. Ruang Lingkup Ijtihad Pada prinsipnya ijtihad dipergunakan dalam dua hal. Pertama masalah yang sudah ada nash Al Qur8217an dan hadis, tetapi penunjukkan dalilnya bersifat zhanny. Kedua, masala yang tidak ada sama sekali penjelasannya dalam Al Qur8217an dan hadis. C. Metode Ijtihad Dalam ijtihad ulama mempergunakan cara bervariasi, antara lain: 1) Ijma8217. Menghimpun, berkumpul, dan menyusun. Kesepakatan pendapat para mujtahid suatu masa tentang hukum sesuatu. 2) Qiyas. Mengukur atau mempersamakan sesuatu dengan sesuatu dengan yang lain. Mempersamakan suatu kejadiano yang belum ada nash mengênico hukumnya dengan peristiwa lain yang sudah ada nash mengênico hukumnya karena persamaan sebab (illat). 3) Istihsan. Menganggap baik suatu hal (mengutamakan kebaikankeadilan). Menjalankan keputusan berdasarkan kebaikan kepentingan umum dengan meninggalkan qiyas. 4) Mashlahah Mursalah Mendatangkan kebaikan bersama. Menetapkan hukum dengan cara menarik kesimpulan atas dasar pertimbangan kesejahteraan umum. 5) Istishab. Menetapkan hukum menurut keadaan sebelumnya, sampai ada dalil yang 6) Saddudz Dzari8217ah. Melarang sesuatu yang mubah dengan maksud menghindarkan kemudaratan yang mungkin timbul. 7) Urf. Menetapkan hukum berdasarkan adat kebiasaan selama tidak bertentangan dengan Islam. D. Syarat Mujtahid Syarat untuk menjadi seorang mujtahid adalah mengetahui dan memahami Al Qur8217an dan hadis dengan baik, bahasa Árabe dari segala segi, ilmu 8216usul fiqh, ilmu nasikh dan mansukh serta hukum yang ditetapkan dengan ijma8217. E. Kebenaran Hasil Ijtihad Hasil ijtihad kebenarannya relativo, karena penalaran setiap mujtahid berbeda-beda. Perbedaan itu bisa disebabkan luas tidaknya wawasan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan sarana prasarana pendukung hasil ijtihad yang bersangkutan. 2.2 Asas-asas Pembinaan Hukum Islam Hukum islam sebagai hukum-hukum yang lain mempunyai asas dan tiang pokok. Maka asas-asas (dasar) pembinaan hukum islão yang dikatakan da8217a imut tasyr8217i. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Namun bukan berarti tidak ada kesukaran sedikitpun sehingga tidak ada tantangan, sehingga tatkala ada kesukaran yang muncul bukan hukum islão itu digugurkan melainkan melahirkan hukum Rukhsah. B) Asas Qillatul Taklif 8220tidak membahayakan8221 Asas kedua dari hukum islam tidak membanyakan hukum taklif, artinya hukum Islam isu tidak memberatkan pundak mukallaf dan tidak menyukarkan. Taklif dalam hukum islam tidak banyak dan di waktu agak sukar kita laksanakan taklif-taklif itu, diadakan hukum darurat. C) Asas Tadarruj 8220bertahap gradual8221 Artinya pembinaan hukum Islam berjalan setahap demi setahap disesuaikan dengan tahapan perkembangan manusia. D) Asas Kemuslihatan Manusia Hukum Islã seiring dengan dan mereduksi sesuatu yang ada dilingkungannya. E) Asas Keadilan Yang Merata Manusia didalam hukum islam, sama keadaannya. Mereka tidak lebih melebihi karena kebangsaan, karena keturunan, karena harta atau kemegahaan. Tak ada di dalam hukum islam penguasa yang bebas dari jeratan undang-undang, apabila mereka berbuat dzalim. Semua manusia dihadapan allah hakim yang maha adil adalah sama. F) Asas Estetika Artinya hukum Islam memperbolehkan bagi kita untuk mempergunakanmemperhatikan segala sesuatu yang indah. Azas Menetapkan Hukum Berdasar Urf yang Berkembang Dalam Masyarakat. Hukum Islão dalam penerapannya senantiasa memperhatikan adatkebiasaan suatu masyarakat. G) Azas Syara Menjadi Dzatiyah Islam Artinya Hukum yang diturunkan secara mujmal memberikan lapangan yang luas kepada para filosof untuk berijtihad dan guna memberikan bahan penyelidikan dan pemikiran dengan bebas dan supaya hukum Islam menjadi elastis sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. 2.3 Mazhab Fiqh Islã Menurut aspek teologis, mazhab fiqh dibagi dalam dua kelompok, yaitu MazhabAhlussunnah dan Mazhab Syiah. Dalam perkembangan fiqh di kenal beberapa mazhab fiqh. Berdasarkan keberadaannya, mazhab fiqh ada yang masih utuh dan dianut masyarakat tertentu, namun ada pula yang telah punah. Mazhab ini terdiri atas 4 (empat) mazhab populer yang masih utuh sampai sekarang, yaitu sebagai berikut: 2.4 Prospek Hukum Islam de Indonésia Sebagai hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, hukum Islã telah menjadi bagian kehidupan bangsa Indonésia yang mayoritas beragama Islam. Penelitian nasional menurut Universitas Indonésia dari BPHN (19771978), menunjukkan umat Islam Indonésia kembali ke identitasnya sebagai muslim dengan mentaati dan melaksanakan hukum Islam. Usaha yang dilakukan untuk menegakkan hukum Memória do Islam harus melalui proses kultural dan dakwah. Di negara yang mayoritas penduduknya Islam, kebebasan mengeluarkan pendapat wajib ada untuk mengembangkan pemikiran hukum Islam yang benar teruji, dari segi pemahaman dan pengembangannya. Masalahnya kemudian, bagaiman, etang, wajib, menurut, hukum, islão, menjadi, wajib, pula, menurut, perundang-undangan. Hal ini jelas diperlukan proses dan waktu untuk merealisasikannya. 2.5 Beberapa Contoh Kasus Hukum Islão Kontemporer Perdagangan Loja Online dalam Hukum Islam 8221 Jangan engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu, 8221 sabda Nabi Muhammad VI, dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah. Ibn al-Qayyim, ulama bermazhab Hambali ini berpendapat, bahwa tidak benar jual-beli barang yang tidak ada dilarang. Baik dalam Al Qur8217an, sunnah maupun fatwa para sahabat, larangan itu tidak ada. Dalam Sunnah Nabi, hanya terdapat larangan menjual barang yang belum ada, sebagaimana larangan beberapa barang yang sudah ada pada waktu akad. 8220Causa legis atau ilat larangan tersebut bukan ada atau tidak adanya barang, melainkan garar, 8221 ujar Dr. Syamsul Anwar, MA dari IAIN SUKA Yogyakarta menjelaskan pendapat Ibn al-Qayyim. Garar adalah ketidakpastian tentang apakah barang yang diperjual-belikan itu dapat diserahkan atau tidak. Misalnya, seseorang menjual unta yang hilang. Atau menjual barang milik orang lain, padahal tidak diberi kewenangan oleh yang bersangkutan. Jadi, meskipun pada waktu akad barangnya tidak ada, namun ada kepastian diadakan pada waktu diperlukan sehingga bisa diserahkan kepada pembeli, maka jual beli tersebut sah. Sebaliknya, kendati barangnya sudah ada tapi 8211 foi criada usando o editor de fotos on-line. Para 2x dias, sinta por favor o seu login. 8212 tidak mungkin diserahkan kepada pembeli, maka jual beli itu tidak sah. Perdagangan berjangka, jelas, bukan garar. Sebab, dalam kontrak berjangkanya, jenis komoditi yang dijual-belikan sudah ditentukan. Begitu juga dengan jumlah, mutu, tempat dan waktu penyerahannya. Semuanya berjalan di atas rel aturan resmi yang ketat, sebagai antisipasi terjadinya praktek penyimpangan berupa penipuan 8212 satu hal yang sebetulnya bisa juga terjadi pada praktik jua-beli konvensional. Dalam perspektif hukum Islão, Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) (forex adalah bagian dari PBK) dapat dimasukkan ke dalam kategori masalah hukum Islam kontemporer. Karena itu, status hukumnya dapat dikategorikan kepada masalah ijtihadiyyah. Klasifikasi ijtihadiyyah masuk ke masala hukum yang tidak mempunyai referências nash hukum yang pasti. Dalam kategori masalah hukum al-Sahrastani, ia termasuk ke dalam paradigma al-nushush qad intahat wa al-waqa8217I la tatanahi. Artinya, nash hukum dalam bentuk Al-Quran dan Sunnah sudah selesai tidak lagi ada tambahan. Dengan demikian, kasus-kasus hukum yang baru muncul mesti diberikan kepastian hukumnya melalui ijtihad. Dalam kasus hukum PBK, ijtihad dapat merujuk kepada teori perubahan hukum yang diperkenalkan por Ibn Qoyyim al-Jauziyyah. Ia menjelaskan, fatwa hukum dapat berubah karena beberapa variabel perubahnya, yakni: waktu, tempat, niat, tujuan dan manfaat. Teori perubahan hukum ini diturunkan dari paradigma ilmu hukum dari gurunya Ibn Taimiyyah, yang menyatakan bahwa a-haqiqah fi al-a8217yan la fi al-adzhan. Artinya, kebenaran hukum itu dijumpai dalam kenyataan empirik bukan dalam alam pemikiran atau alam idéia. Dalam penerapannya, secara khusus masala PBK dapat dimasukkan ke dalam bidang kajian fiqh al-siyasah maliyyah, yakni politik hukum kebendaan. Dengan kata lain, PBK termasuk kajian hukum Islamismo dalam pengertian bagaimana hukum Islão Diterapkan Dalam Masalah Kepemilikan Atas Harta Benda, Melalui perdagangan Berjangka Komoditi Dalam Era Global Skyspaos Perdidos. Realisasi yang pálido mungkin dalam rangka melindungi pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan berjangka komoditi dalam ruína dan waktu serta pertimbangan tujuan dan manfaatnya dewasa ini, sejalan dengan semicoloured bunyi UU No. 321977 tentang PBK. Karena teori perubahan hukum seperti dijelaskan di atas, dapat menunjukkan elastisitas hukum Islamismo dalam kelembagaan dan praktek perekonomian, maka PBK dalam sistem hukum Islamismo dapat dianalogikan dengan bay8217 al-salam8217ajl bi8217ajil, yakni memperjualbelikan sesuatu yang dengan ketentuan sifatnya yang terjamin kebenarannya. Di dalam transaksi demikian, penyerahan ra8217s al-mal dalam bentuk uang sebagai nilai tukar didahulukan daripada penyerahan komoditi yang dimaksud dalam transaksi itu. Ulama Syafi8217iyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan: 8220Akad atas komoditas jual beli yang diberi sifat terjamin yang ditangguhkan (berjangka) dengan harga jual yang ditetapkan di dalam bursa akad8221.SUMBER HUKUM ISLAM l 1. Pengertian Hukum dan Sumber Hukum Islam Hukum menurut pengertian bahasa berarti menetapkan sesuatu Atau tidak menetapkannya. Misalnya, menetapkan sifat panas pada api dan menetapkan sifat dingin pada es atau tidak menetapkannya. Menurut istilah ahli usul fikih, hukum adalah khitab atau perintah Allah SWT, yang menuntut mukalaf (orang yang sesudah balig dan berakal sehat) untuk memilih antara Mengerjakan dan tidak mengerjakan, atau, menjadikan, sesuatu, sebagai, sebab, syarat, atau, penghalang, bagi, adanya, yang, lain, sah, batal, rakhsah (kemudahan), dan azimah. Menurut istilah ahli fikih, hukum adalah akibat yang ditimbulkan ole tuntutan syariat berupa al-wujub, Al-mandub, al-hurmah, al-karahah dan al-ibadah. Sedangkan perbuatan yang dituntut itu disebut wajib, sunnah (mandub), hara M, makruh, dan mubah. Maksud sumber hukum adalah segala sesuatu yang melahirkan atau menimbulkan aturan yang mempunyai kekuatan, yang bersifat mengikat, yang apabila dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata. Dengan demikian sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar, acuan , Atau pedantismo syariat Islam. Dasar hukum ijtihad adalah Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Turmuzi dan Abu Daud yang mengungkapkan diálogo Nabi SAW dengan Mu8217az bin Jabal, ketika Mu8217az akan ditgaskan sebagai Gubernur Yaman. 183 AL QUR8217AN Pengeriano al-Qur8217an Secara Bahasa (Etimologi) merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-8217a () yang bermakna Talaa () keduanya berarti: membaca, atau bermakna Jama8217a (mengumpulkan, mengoleksi). 183 Secara Syari8217at (Terminologi) adalah Kalam Allah ta8217ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu 8216alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas. 161616141617 161416181615 1614161416181614 1618161516181614 161416181616 16141614161716181614 Alá ta8217ala berfirman, 8220Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur8217an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur.8221 (al-Insaan: 23) 161616141617 161516181611 161416181614161816141615 16141614161616111617 161416141614161716151618 16141618161616151614 Dan firman-Nya, 8220Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur8217an dengan berbahasa árabe, agar kamu memahaminya.8221 (Yusuf: 2) Allah ta8217ala telah menjaga al-Qur8217an yang agung ini dari upaya merubah, menambah, mengurangi atau pun menggantikannya. Diâmetro ta8217ala telah menjamin acã menjaganya sebagaimana dalam firman-Nya, 161616141617 161416181615 1616161716181614 1614161616141617 16141615 16141614161716181614 16141614161616151614 8220Sesungguhnya Kami-lah Yang menunkan al-Qur8217an dan sesungguhnya Kami benr-benar memeliharanya.8221 (al-Hijr: 9) Nama-Nama Al-Qur8217an Adapun nama 8211nama al Qur8217an yaitu: 1. Al kitab (kitabullah), yang merupakan sinonim dari kata Al Qur8217an artinya, kitab suci sebagai petunjuk bagi oranh yang bertakwa. nama ini diterangkan dalam Al-Qur8217an surat al-Baqarah ayat 2. 2. Az 3.-Al-furqan, artinya pembeda, nama ini diterangkan dalam surat al Furaqan ayat 1. 4 As-suhuf berate lembaran-lembaran, seperti Yang dijelaskan dalam Al-Qur8217an surat Al-bayinah ayat 2. Percebido do yang de Wahyu e de terakhir do diturunkan. Wahyu yang di turunkan oah Allah Swt kepada nabi Muhammad adalah surat Al-Alaq Ayat ke 1-5 di gua hira. Tepatnya pada tangal 17 ramadan, tahun ke 40 bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Sedangkan terakhir alqur8217an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah Tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3. Proses turunnya Al-Qur8217an Ada 3 pendapat yang berkenaan dengan proses turunnya Al-Qur8217an: 1.Al-Qur8217an diturunnkan sekaligus Al-Qur8217an diturunkan secara sekaligus pada malam lailatul qadar kemudiaan diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad viu. 2.Al-Qur8217an di turunkan secara berangsur-angsur. Al-Qur8217an diturunkan secara berangsur-angsur pada setiap malam lailatul qadar. 3.Al-Qur8217an diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul izah. AL-Qur8217an diturunkan pertama kali pada malam lailatul qadar sekaligus por Lauhul Mahfuz ke Baitul izzah, kemudian baru diturunkan sedikit demi sedikit kepada Nabi Muhammad viu. Manusia 1.Petunjuk bagi. Al-Qur8217ansebagai petujuk umar manusia, seperti yang dijelaskan dalam surat (QS AL-Baqarah 2: 185) (QS AL-Fusilat 41:44) 2. Sumber pokok ajaran islam Fungsi AL-Qur8217an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum islam. Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum, ibadah, ekonomi, politik, social, budaya, pendidikan, ilmu pengethuan dan seni 3. Peringatan dan pelajaran bagi Manuscrito. Dalam AL-Qur8217an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu, baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang dan mengingkari ajaran Nya. Bagi kita, umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah - kisah yang diterangkan dalam Al-Qur8217an 4. sebagai mukjizat Nabi Muhammad viu Turunnya Al-Qur8217an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad viu. Tujuan Pokok Al-Quran 1. Petunjuk aki Dah, kepercayaan, yang, harus, dianut, oleh, manusia, yang, tersimpul, dalam, keimanan, akan, keesaan, Tuhan, kepercayaan, akan, kepastian, adanya, hari, pembalasan. 2. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manuscrito dalam kehidupannya secara individual atau kolektif. 3. petunjuk meningial syariat dan hukum dengan jalan menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Atau dengan kata lain yang lebih singkat, 8220Al-Quran adalah petunjuk bagi selunih manuscrito ke jalan yang harus ditempuh demi kebahagiaan hidup di dunia e di akhirat.8221 Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan AlQur8217an 1.Akidah Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan. Akidah islam adalah keyakinan Atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim. Dalam islam, akidah bukan hanya sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muçulmanos. Akan tetapi, akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muçulmano itu harus mewujudkan dalam amal perbuatan dan tingkah Laku sebagai seorang yang beriman. 2.Ibadah dan Muamalah Kandungan penting dalam Al-Qur8217an adalah ibadah dean muamallah. Menurut Al-ur8217an tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada Allah. Seperti yang dijelaskan dalam (QS Az, zariyat 51:56) Manusia selain sebagai makhluk pribadi Juga sebagai makhluk sosial. manusia memerlukan berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi. Komonikasi dengan Allah atau hablum minallah, seperti shalat, membayar zakat dan lainnya. Hubungan manusia dengan manusia atau falar minanas, seperti silahturahmi, jual beli, transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan seperti itu disebut kegiatan Muamallah, tata cara bermuamallah de jelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 82. 3.Hukum Secara garis besar Al-Qur8217an mengatur beberapa ketentuan tenting hukum seperti hukum perkawinan, hukum waris, hukum perjanjian, hukum pidana, hukum musyawarah, Hukum perang, hukum antar bangsa. 4. Akhlak Dalam bahasa Indonésia akhlak dikenal dengan istilah moral. Akhlak, samping memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia, juga menjadi barómetro kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Nabi Muhammad viu berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan risalah islamiyah, anhtara lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi Terhadap ajhlak. ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan Deus dalam Al-Qur8217an surat al-Qalam ayat 4. 5. Kisah-kisah umat terdahulu Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur8217an. Al-Qur8217an menaruh perhatian penting terhadap keberadaan kisah di dalamnya. Bahkan, Dalamnya terdapat satu surat yang de namaksn al-Qasas. Bukti lain adalah hampir semua surat dalam Al-Qur8217an memuat tentang kisah. Kisah para nabi dan umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-Qur8217an antara lain di jelaskan dalam surat al-Furqan ayat 37-39. 6. Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi Al-Qur8217an banyak mengimbau manuscrito untuk mengali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.Selain kedua surat tersebut masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan Teknologi seperti dalam kedokteran, farmasi, pertanian, dan astronomi yang bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan umat manusia. Keistimewaan Dan Keutamaan Al-qur8217an: 1. Memberi pedoman dan petunjuk escondido lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manuscrito seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman periode waktu. 2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-qur8217an dapat dipengaruhi jiwanya. 3. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu. 4. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia. 5. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa. 6. Melepas kehinaan pada jiwa manuscrito agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa. HIKMAH DITURUNKANNYA AL-QUR8217AN SECARA BERANGSUR-ANGSUR 1. Untuk menguatkan hati Nabi Shallahu 8216Alaihi wa Sallam. Firman-Nya: 8220Orang-orang kafir berkata, kenapa Qur8217an tidak turun kepadanya sekali turun saja Begitulah, supaya kami kuatkan hatimu dengannya dan kami membacanya seco tartil (teratur dan benar) .8221 (Al-Furqaan: 32) 2.Untuk menantang orang - Orang kafir yang mengingkari Qur8217an karena menurut mereka aneh kalau kitab suci diturunkan secara berangsur-angsur. Dengan begitu Allah menantang mereka untuk membuat satu surat saja yang (tak perlu melebihi) sebanding dengannya. Dan ternyata mereka tidak sanggup membuat satu surat saja yang seperti Qur8217an, apalagi membuat langsung satu kitab. 3.Supaya mudah dihapal dan dipahami. 4.Supaya orang-orang mukmin antusias dalam menerima Qur8217an dan giat mengamalkannya. 5.Mengiringi kejadian-kejadian di masyarakat dan bertahap dalam menetapkan suatu hukum. 183 Pengertian, Kedudukan, dan Fungsi Hadis Perkataan hadis berasal dari bahasa Árabe yang artinya baru, tidak lama, ucapan, pembicaraan e dan cerita. Menurut istilah ahli hadis yang dimaksud dengan hadis adalah segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, berupa ucapan, perbuatan , Dan takrir (persetujuan Nabi SAW) serta penjelasan sifat-sifat Nabi SAW. 1Tempmshtmlclip101clipimage001.gif Para ulama Islam berpendapat bahwa hadis menempati kedudukan pada tingkat kedua sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur8217an. Mereka beralasan kepada dalil-dalil Al-Qur8217an surah Ali-8217Imran, 3: 132, surah Al-Ahzab, 33: 36 dan Al-Hasyr, 59: 7, serta hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang berisi diálogo antara Rasulullah SAW dengan sahabatnya Mu8217az bin Jabal tentang sumber hukum Islam. 1Tempmsohtmlclip101clipimage001.gif Fungsi atau peranan hadis (sunah) di samping Al-Qur8217anul Karim adalah: 1) Mempertegas atau memperkuat hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Qur8217an (bayan at-taqriri atau at-ta8217kid) .2) Menjelaskan, menafsirkan, Dan merinci ayat-ayat Al-Qur8217an yang masih umum em samar (bayan at-tafsir) .3) Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Qur8217an (bayan at-tasyrinamun pada prinsipnya tidak bertentangan dengan Al-Qur8217an. Kedudukan, dan Fungsi Ijtihad n Menurut pengertian kebahasaan kata ijtihad berasal dari bahasa árabe, yang kata kerjanya 8220jahada8221, yang artinya berusaha dengan sungguh-sungguh. Ijtihad menempati kedudukan sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur8217an dan Hadis. Dalilnya adalah Al-Qur8217an dan Hadis. Allah SWT berfirman: Artinya: 8221Dan dari mana saja kamu keluar maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram dan di mana saja kamu (sekaliano) berada maka palingkanlah wajahmu ke arahnya .8221 (Q. S. Al-Baqarah, 2: 150). Fungsi ijtihad ialah untuk menetapkan hukum sesuatu, yang tidak ditemukan dalil hukumnya secara pasti di dalam Al-Qur8217an dan Hadis. Hukum taklifi menurut pengertian kebahasaan adalah hukum pemberian beban. Sedangkan menurut istilah ialah ketentuan Allah SWT yang menuntut mukalaf (balig dan berakal sehat) untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan, atau berbentuk pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan. Tuntutan Allah SWT untuk melakukan suatu Perbuatan, misalnya firman Alá SWT dalam Al-Qur8217an surah Al-Baqarah, 2: 110.Artinya: 8221Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.8221 (QS Al-Baqarah, 2: 110) Tuntutan Allah SWT untuk meninggalkan suatu perbuatan, misalnya firman Allah Al-Qur8217an Surat Al-Isra8217,17: 33.Artinya: 8221Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Deus (membunuhnya), melainkan dengan sesuatu alasan yang benar.8221 (QS Al-Isra8217,17: 33) Tuntutan Allah SWT mengandung Pilihan untuk melakukan suatu perbuatan atau meninggalkannya, seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur8217an surah Al-Jumu8217ah, 62: 10.Artinya: 8221Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah Kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah.8221 (Q. S. Al-Jumu8217ah, 62: 10) Hukum Taklifi mengandungi 5 hukum yaitu 1. Wajib 2. Haram 3. Makruh 4. Harus 5. Sunat 183 WAJIB (Iijab) Adalah tuntutan syarak ke atas mukalaf supaya melakukan, sesuatu perbuatan dengan tuntutan pasti (jazmun) . Sekiranya tidak dilaksanakan, dia akan berdosa. Jika dilaksanakan mendapat pahala. Contohnya solat lima waktu. Firman Allah SWT. Dirikanlah solat dan keluarkan zakat. Ayat di atas menjelaskan bahawa solat dan zakat itu adalah WAJIB kerana ia satu bentuk tuntutan yang pasti (jazmun) iaitu berdasarkan dalil qati, al-Quran al-Kariim. Para ulama mazhab Hanafi membezakan di antara wajib dan fardhu. Jika tuntutan supaya melakukan sesuatu dalam bentuk pasti (jazmun) berdasarkan al-Quran dan Hadis Mutawatir, maka ia dinamakan FARDHU. Jika berdasarkan dalil-dalil lain, selain drp al-Quran dan Hadis, maka ia dinamakan WAJIB. Contohnya, membaca mana-mana surah dalam solat adalah FARDHU kerana ia berdasarkan dalil qati iaitu al-Quran. Sementara membaca surah al-Fatihah pula adalah WAJIB kerana ia berdasarkan dalil yang zanni iaitu HADIS AHAD. Adalah tuntutan syarak supaya meninggalkan sesuatu perbuatan dengan tuntutan pasti (jazmun). Sekiranya seseorang mukallaf itu melakukannya, dia akan berdosa. Sebaliknya jika ditinggalkan berdosa. Contohnya, larangan mengumpat. Firman Allah SWT. Dan janganlah sebahagian drp kamu mengumpat sebahagian yang lain ayat 12 surah al-Hujarat Ayat di atas menjelaskan bahawa mengumpat itu adalah HARAM kerana ia satu bentuk tuntutan yang pasti (jazmun) iaitu berdasarkan dalil qati, al-Quran al-Kariim Sesuatu perkara yang mana lebih Afdhal (utama) ditinggalkan dari dilakukan atau apa yg dituntut oleh syarak kepada setiap mukallaf supaya ditinggalkan (bukan dgn ilzam), di mana lafaz adalah lafaz benci larangan tetapi terdapat qarinah yang menunjukkan ia bukanlah haram, tetapi Makruh. 1. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal - Hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. Al-Maidah. 101. Qarinah daripada hukum Haram kepada hukum Makruh berdasarkan. Dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. Al-Maidah. 101. Hukum Makruh ialah pembuatnya tidak berdosa, tetapi hanya dicela. Sesiapa yang meninggalkannya (tidak membuat perkara tersebut) akan mendapat pahala dan pujian drp Allah SWT. Sesuatu perkara yang mana Syarak telah memberi pilihan kepada setiap mukallaf sama ada untuk melakukannya atau meninggalkannya. Tidak ada pujian dan celaan kepada sesiapa yang melakukannya atau meninggalkannya8230 jadi hukumnya adalah HALAL. Pada hari Ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan402 diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu Telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. barangsiapa yang kafir sesudah beriman (Tidak menerima hukum-hukum Islam) Maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. Al-Maidah 5 Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang maruf dan janganlah kamu berazam (bertetap hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis iddahnya. dan Ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu Maka takutlah kepada-Nya, dan Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. Al-Baqarah. 235 Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara - saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, dirumah saudara bapakmu yang laki-laki, dirumah saudara bapakmu yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang laki-laki, dirumah saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kamu miliki kuncinya1051 atau dirumah kawan-kawanmu. tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah - rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. An-Nuur. 61 183 SUNAT (MANDUB) Apa yang dituntut oleh syarak utk melakukannya dengan lafaz tidak jazmun (tidak qatie), iaitu dengan memuji org yang melakukannya dengan mengurniakan pahala, tidak mencela dan tidak berdosa org yang meninggalkannya. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Al-Baqarah. 282. Lafaz di atas menunjukkan lafaz tuntutan yang pasti (jazmun) tetapi terdapat qarinah 8230. 8230. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) Al-Baqarah. 283 Nas al-Quran di atas (al-Baqarah. 283) menunjukkan bahawa tuntutan untuk menulismencatat hutang adalah Sunat (Mandub) bukannya Wajib. hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka. An-Nuur. 33. Ayat di atas juga menunjukkan TIDAK WAJIB menulismembuat perjanjian dengan adanya Qarinah berdasarkan kaedah syarak 8220Sesungguhnya pemilik harta mempunyai kebebasan dalam mengurusmembelanjakan hartanya8221 Sunat (Mandub) juga diistilahkan sebagai AS-SUNNAH, AN-NAAFILAH, AL-MUSTAHAB, AT-TATHAUU8217, AL-IHSAN dan AL-FADHILAH. Hukum wad8217i adalah perintah Allah Azza Wa Jalla yang menjadikan sesuatu sebagai sebab bagi adanya sesuatu yang lain atau sebagai syarat bagi sesuatu yang lain. Contoh, perintah shalat menjadikan wajibnya wudhu. Akan tetapi orang yang berwudhu tidak wajib melaksanakan shalat. Bentuk hukum wad8217I adalah merupakan ketentuan-ketentuan Allah SWT yang mengatur tentang sebab, syarat, mani8217(penghalang),batal (fasid),azimah, dan rukhsah dalam hukum Islam. Menurut istilah syara8217sebab adalah suatu keadaan atau peristiwa yang dijadikan sebagai sebab adanya hukum, dan tidak adanya keadaan atau peristiwa itu, menyebabkan tidak adanya hukum. Atau sesuatu yang pasti yang menjadi asas terbentuknya sesuatu hukum. Sekiranya ia wujud, maka wujudlah hukum dan sekiranya ia tidak wujud, maka tidak wujudlah hukum berkenaan. Sebagai contoh, melihat anak bulan Ramadan menyebabkan wajibnya berpuasa. Ia berasaskan firman Allah SWT: Oleh itu, sesiapa dari antara kamu yang menyaksikan anak bulan Ramadan (atau mengetahuinya), maka hendaklah dia berpuasa bulan itu 8230(al-Baqarah: 185) Demikian juga Allah SWT mengharuskan untuk mengqasarkan solat sekiranya berada dalam keadaan musafir. Firman Allah SWT: Dan apabila kamu musafir di muka bumi, maka kamu tidaklah berdosa mengqasarkan (memendekkan) sembahyang 8230(an-Nisa: 101) Melalui dua contoh di atas, kita dapat memahami bahawa melihat anak bulan menjadi sebab wajibnya berpuasa, manakala musafir menjadi sebab keharusan solat secara qasar. Hukum wadi yang kedua adalah syarat. Syarat ialah sesuatu yang dijadikan syar8217I (Hukum Islam),sebagai pelengkap terhadap perintah syar8217I, tidak sah pelaksanaan suatu perintah syar8217I, kecuali dengan adanya syarat tersebut. Atau sesuatu yang menyebabkan ketiadaan hukum ketika ketiadaannya. Namun, tidak semestinya wujud hukum ketika kewujudannya. Syarat berada di luar hukum tetapi ia memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi sesuatu hukum itu. Sebagai contoh, wuduk adalah syarat sah solat. Sekiranya seseorang menunaikan solat tanpa wuduk maka solatnya tidak sah. Sabda Nabi SAW: Tidak ada (tidak sah) solat bagi org yang tidak berwuduk (riwayat Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan al-Hakim). Namun, tidak semestinya seseorang yang mempunyai wuduk untuk bersolat. Kemungkinan dia berwuduk untuk membaca al-Quran dan melakukan tawaf. 3) Mani8217 (penghalang) Mani8217 adalah suatu keadaan atau peristiwa yang ditetapkan syar8217I menjadi penghalang bagi adanya hukum atau membatalkan hukum. Selain itu, mani juga disebut tegahan atau halangan yang menyebabkan sesuatu hukum itu tidak dapat dilaksanakan. Ini bermakna, apabila syarat dan sebab terjadinya hukum taklifi sudah ada, ia masih lagi belum berlaku sekiranya ada mani. Sebagai contoh, dalam hukum faraid, pertalian darah adalah menjadi sebab yang membolehkan pewarisan harta. Syaratnya juga telah wujud disebabkan salah seorang daripada keduanya telah meninggal dunia. Namun begitu, sekiranya ada mani, maka pewarisan harta tidak boleh berlaku. Sebagai contoh, mani yang menghalang pewarisan harta ialah perbezaan agama berdasarkan hadis Rasulullah SAW: Orang kafir tidak mewarisi pusaka orang Islam dan orang Islam tidak mewarisi pusaka orang kafir (riwayat Ahmad). Pusaka juga terhalang sekiranya salah seorang adalah pembunuh kepada pihak kedua. Ini berasaskan sabda Rasulullah SAW: Pembunuh tidak berhak mendapat harta warisan (riwayat An - Nasai dan Al-Baihaqi). Demikian juga, hukuman qisas juga terhalang sekiranya si pembunuh adalah bapa kepada mangsa yang dibunuh. 4) Azimah dan Rukhsah Azimah ialah peraturan Allah SWT yang asli dan tersurat pada nas (Al-Qur8217an dan Hadis) dan berlaku umum. Misalnya:- Kewajiban salat lima waktu dan puasa Ramadan.-Haramnya memakan bangkai, darah, dan daging babi. Rukhsah ialah ketentuan yang disyariatkan oleh Allah SWT sebagai keringanan yang diberikan kepada mukalaf dalam keadaan-keadaan khusus. Dengan kata lain, hukum wadi menjadi faktor kewujudan dan ketiadaan hukum taklifi . Hukum wadi bukanlah bermaksud untuk menuntut atau melarang atau memberi pilihan kepada kita untuk melakukan sesuatu, sebaliknya ia adalah permulaan kepada terjadinya sesuatu hukum. Sebagai contoh, hukum melakukan solat adalah wajib. Namun, solat tidak sah sekiranya dilakukan tanpa wuduk. Ini bermakna, wuduk adalah syarat bagi sah solat. Untuk melakukan solat, mestilah ia dilakukan mengikut waktu-waktu yang telah ditetapkan. Justeru, ini bermakna masuknya waktu solat menjadi sebab wajib untuk melakukan solat. Melalui contoh-contoh ini, kita dapat fahami bahawa terdapat unsur-unsur lain yang mempengaruhi terjadinya hukum taklifi . Unsur-unsur tersebut disebut sebagai hukum wadi. Dalam segi istilah syarak, hukum wadi adalah khitab Allah yang menjadikan sesuatu sebagai sebab bagi sesuatu, atau syarat atau penghalang bagi sesuatu (rujuk Al-Wajiz Fi Usul Fiqh . Dr. Abdul Karim Zaidan, 1987, ms 385). Namun begitu, terdapat ulama seperti Al-Amidi dan selainnya yang membahagikan hukum wadi kepada tujuh bahagian dengan menambah sah, batal, azimah dan rukhsah (rujuk Al-Bahrul Muhit . Badaruddin Az-Zarkasyi, jilid 1, 1994). Diposkan oleh Rizky Filmi di 09.04

No comments:

Post a Comment